Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Media Briefing. (IDN Times/Triyan).
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, ia tidak ingin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).
“Kalau saya, mending nggak bayar. Cuma begini, ini kan ada kebijakan pimpinan di atas, seperti Presiden dan lain-lain,” kata Purbaya.
Menurut dia, pemerintah tidak akan menanggung seluruh bagian dari utang tersebut, terutama yang berkaitan dengan rolling stock atau sarana dan kereta.
“Sepertinya kita akan cenderung membayar untuk infrastrukturnya, sementara rolling stock-nya akan dihitung dan ditanggung oleh mereka,” jelasnya.
Namun ia menegaskan keputusan final belum ditetapkan. Pemerintah masih melakukan kajian terkait komponen mana yang akan ditanggung APBN dan mana yang menjadi tanggung jawab Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).
Purbaya juga menyampaikan keinginannya untuk terlibat langsung dalam pembahasan antara pemerintah Indonesia dan China mengenai skema pembayaran utang tersebut. Ia menilai penting untuk mencari solusi terbaik yang tidak membebani keuangan negara.
“Makanya saya bilang, kalau nanti mereka diskusi dengan sana, saya ikut. Saya mau lihat. Jangan sampai rugi-rugi amat. Yang penting kita cari yang terbaik untuk negara ini. Prosesnya masih berjalan,” tegasnya.