Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Kekhawatiran atas tarif AS dorong melemahnya dolar

  • Tekanan terhadap rupiah belum sepenuhnya mereda

  • Rupiah berpotensi bergerak ke Rp16.200 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka di level Rp16.245 per dolar AS dalam pembukaan perdagangan Kamis (10/7/2025), menguat dibanding posisi pada penutupan hari sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, per pukul 09.03 WIB, rupiah tercatat menguat ke posisi Rp16.229 per dolar AS, menguat 28,5 poin lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di Rp16.257,5 per dolar AS.

1. Kekhawatiran atas tarif AS dorong melemahnya dolar

Pengamat pasar uang, Lukman Leong memproyeksikan rupiah berpeluang melanjutkan penguatan terhadap dolar AS, didorong kekhawatiran pasar akan penyalahgunaan kebijakan tarif oleh Presiden AS Donald Trump.

Terbaru, Brasil dikenakan tarif sebesar 50 persen, yang dinilai lebih didasari motif politik ketimbang pertimbangan ekonomi.

"Rupiah diperkirakan berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah oleh kekuatiran akan Trump menyalahgunakan tarif setelah kali ini Brazil dikenakan 50 persen oleh karena alasan politik, bukan ekonomi," katanya.

2. Tekanan terhadap rupiah belum sepenuhnya mereda

Sementara itu, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menilai tekanan terhadap rupiah belum sepenuhnya mereda. Sebab, AS masih terus menyampaikan peringatan tarif terhadap negara-negara mitra dagangnya.

"Ini menunjukan keseriusan AS untuk memperkecil defisit perdagangannya," ujarnya.

Namun, kebijakan tersebut diperkirakan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia, khususnya industri yang bergantung pada pasar ekspor AS. Diperlukan waktu untuk mengalihkan tujuan ekspor ke pasar lain.

"Di sisi lain, dinihari tadi rilis notulen rapat Bank Sentral AS mengisyaratkan pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini. Sedikit banyak ini memberikan tekanan ke dolar AS," beber Ariston.

3. Rupiah berpotensi bergerak ke Rp16.200 per dolar AS

Lukman memperkirakan mata uang Garuda akan bergerak dalam kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Ariston juga memproyeksikan rupiah akan berkonsolidasi di rentang serupa, yaitu Rp16.200 hingga Rp16.300. Menurutnya, penguatan rupiah masih terbatas akibat sentimen tarif.

"Rupiah agak sulit menguat karena tarif, tapi di sisi lain pelemahan rupiah juga bisa tertahan karena the Fed," kata dia.

Editorial Team