Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong memproyeksi nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS, yang terus menunjukkan penguatan setelah pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve (The Fed).
"Presiden Kansas City Fed, Jeff Schmid, dalam pidatonya menyebut The Fed perlu terus menekan inflasi yang tetap tinggi, sementara Presiden Fed Minneapolis, Nel Kashkari, menegaskan bahwa pemotongan suku bunga yang terlalu agresif berisiko memicu inflasi," tegasnya.
Pernyataan ini menambah kekhawatiran pasar tentang kemungkinan kebijakan moneter yang lebih ketat dari The Fed. Dengan demikian, rupoah diprediksi akan bergerak melemah pada kisaran Rp16.500 hingga Rp16,650 per dolar AS.