Investor Asing Suntik Rp9,24 Triliun ke Pasar Uang RI dalam Sepekan

- SBN paling diminati asing sejak awal tahunInvestor asing melepas saham dan SRBI, tapi rajin belanja SBN sejak awal tahun, total mencapai Rp58,73 triliun.
- Imbal hasil obligasi turun, risiko sedikit naikYield SBN 10 tahun turun ke 6,44 persen. Bunga obligasi AS naik ke 4,25 persen. Premi CDS Indonesia naik tipis.
- BI siap jaga stabilitasBI akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk menjaga ketahanan ekonomi melalui berbagai strategi kebijakan.
Jakarta, IDN Times – Dana dari investor asing kembali mengalir ke Indonesia di awal Agustus 2025. Bank Indonesia (BI) mencatat, dalam periode 4 hingga 7 Agustus, total dana masuk mencapai Rp9,24 triliun.
"Berdasarkan data transaksi 4-7 Agustus 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp9,24 triliun," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).
Dari jumlah itu, sekitar Rp640 miliar mengalir ke pasar saham, Rp6,27 triliun ke obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN), dan Rp2,33 triliun ke instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang dikelola BI.
1. SBN paling diminati asing sejak awal tahun

Meski ada dana masuk di awal Agustus, BI mencatat sepanjang 2025 ini, investor asing masih banyak melepas saham di Indonesia, totalnya mencapai Rp61,13 triliun.
Mereka juga melepas SRBI senilai Rp98,77 triliun. Namun, di SBN, investor asing justru rajin belanja, totalnya mencapai Rp58,73 triliun sejak awal tahun.
2. Imbal hasil obligasi turun, risiko sedikit naik

Pada Kamis (7/8/2025), yield SBN 10 tahun turun ke 6,44 persen. Yield adalah imbal hasil yang diterima investor dari obligasi pemerintah. Di sisi lain, bunga obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury Note) naik ke 4,25 persen.
BI juga mencatat premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun, yang merupakan biaya asuransi untuk melindungi investor dari risiko gagal bayar naik tipis dari 73,68 menjadi 74,21 basis poin.
3. BI siap jaga stabilitasl

BI menegaskan akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk menjaga ketahanan ekonomi, termasuk lewat berbagai strategi kebijakan yang sudah disiapkan.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," ujarnya.