Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat pada level Rp15.695 per dolar Amerika Serikat (AS), di awal perdagangan Kamis (12/10/2023).

Berdasarkan data Bloomberg,  rupiah menguat 4,5 poin atau 0,03 persen  dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp15.699,5 per dolar AS.

1. Rupiah berpotensi menguat

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan bahwa laju rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini, seiring dengan penurunan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

"Yield tenor 10 tahun pagi ini sudah bergerak di kisaran 4,5 persen  setelah sebelumnya bergerak di atas 4,6 persen," jelasnya kepada IDN Times, Kamis (12/10/2023).

Dengan demikian, rupiah berpotensi menguat hari ini ke level Rp15.630 per dolar AS, dengan potensi resisten di sekitar Rp15.730 per dolar AS.

2. Faktor yield AS turun

Ia menjelaskan penurunan yield disebabkan meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS tidak akan menaikan suku bunga acuannya lagi. Hal ini sesuai pernyataan para petinggi Bank Sentral AS belakangan ini dan hasil notulen FOMC yang dirilis dini hari tadi.

"Para petinggi Bank Sentral AS memberikan pertimbangan bahwa sudah tingginya suku bunga jangka panjang AS mungkin cukup untuk menurunkan laju inflasi di AS," jelasnya.

Meski demikian, ekspektasi tersebut bisa saja berubah bila data inflasi konsumen AS yang akan dirilis malam ini naik kembali melebihi bulan sebelumnya. Terlebih, data inflasi produsen AS menunjukkan kenaikan inflasi melebihi ekspektasi.

3. Perang belum picu kekhawatiran investor

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan akan datar dengan kecenderungan menguat terbatas terhadap dolar AS setelah risalah pertemuan FOMC yang sedikit less hawkish.

"Investor wait and see menantikan data inflasi AS malam ini yang diperkirakan akan turun ke 3,6 persen. Sehingga rupiah akan berada di kisaran Rp15.650 hingga Rp15.750 per dolar AS,"  jelasnya.

Terkait dampak perang Israel-Hamas, Lukman menilai akan sangat tergantung perkembangan dari perang tersebut. Namun hingga saat ini, investor dinilainya belum khawatir atas perang tersebut.

"Hingga sekarang, investor belum menunjukkan kekuatiran yang berlebihan," jelasnya.

Editorial Team