Selain itu, pernyataan terbaru dari Presiden Federal Reserve Boston, Susan Collins, justru membawa sentimen dovish. Collins menilai, pemangkasan suku bunga yang lebih besar perlu dipertimbangkan ke depan guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Sentimen ini memberikan ruang bagi rupiah untuk bergerak menguat, dengan perkiraan berada di kisaran Rp16.550 Rphingga 16.650 per dolar AS," ujar Lukman.
Kondisi ini menjadi angin segar bagi pasar valuta asing Indonesia yang selama ini cukup terpengaruh oleh pergerakan dolar AS. Jika tren ini berlanjut, rupiah dapat semakin stabil dan mendorong optimisme investor terhadap perekonomian domestik.