Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.190,5 per Dolar AS

Intinya sih...
Mata uang di Asia kompak menguat, termasuk Rupiah
Rupiah berpotensi menguat karena pelemahan dolar AS
Pasar mencermati kesepakatan tarif yang masa tundanya berakhir 9 Juli
Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot dibuka menguat pada awal perdagangan Selasa (25/4/2025) pagi. Mata uang Garuda berada di level Rp16.190,5 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terapresiasi 47,5 poin atau 0,29 persen dibanding penutupan kemarin pada level Rp16.238 per dolar AS.
1. Mata uang di Asia kompak menguat
Hingga pukul 09.20 WIB, pergerakan mata uang di kawasan mayoritas menguat dengan rincian:
Bath Thailand menguat 0,02 persen
Ringgit Malyasia menguat 0,52 persen
Yuan China menguat 0,03 persen
Peso Filipina menguat 0,24 persen
Won Korea menguat 0,21 persen
Yen Jepang menguat 0,22 persen
2. Rupiah berpotensi menguat karena dipicu pelemahan dolar AS
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksi rupiah akan menguat terhadap dolar AS dalam waktu dekat, ini didorong oleh pelemahan indeks dolar AS yang saat ini berada pada level terendah sejak Februari 2022.
"Sentimen negatif terhadap dolar AS dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi dampak fiskal dari Undang-Undang Pajak era Presiden Donald Trump yang disebut-sebut dapat memicu defisit anggaran hingga mencapai 3,3 triliun dolar AS," tegasnya.
3. 3. Pasar mencermati kesepakatan tarif yang masa tundanya berakhir 9 Juli.
Selain itu, ketidakpastian terkait kelanjutan kesepakatan penundaan tarif, yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli, turut menekan pergerakan dolar AS di pasar global. Para investor cenderung bersikap hati-hati sambil menantikan kejelasan kebijakan perdagangan AS, yang hingga kini masih belum pasti.
"Dengan perkembangan tersebut, rupiah diperkirakan akan bergerak menguat dalam kisaran Rp16.000 hingga Rp16.200 per dolar AS," tegasnya.