Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan ketegangan geopolitik di Eropa kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan nada yang lebih agresif terhadap Rusia dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (23/9/2025).
Trump memperingatkan negara-negara Eropa agar menghentikan pembelian minyak Rusia dan mengindikasikan Washington sedang mempertimbangkan penerapan sanksi baru yang dapat menargetkan aliran energi dari Moskow.
"Meskipun belum ada langkah konkret, retorika keras tersebut telah meningkatkan kekhawatiran pasar global terhadap risiko gangguan ekspor energi Rusia maupun potensi tindakan balasan yang dapat memperparah ketidakstabilan pasokan energi dunia," kata Ibrahim.