Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Intinya sih...

  • Rupiah melemah di level Rp16.749 per dolar AS

  • Pergerakan mata uang di Asia variatif, termasuk penguatan Yuan China dan pelemahan Peso Filipina

  • Pernyataan Presiden Trump di sidang PBB memicu kekhawatiran pasar global, sementara data ekonomi AS yang membaik juga mempengaruhi pelemahan rupiah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah makin melemah pada akhir perdagangan, Kamis (25/9/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah ke level Rp16.749 per dolar AS.

Rupiah tercatat melemah 64.50 poin atau 0,39 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. 

1. Rincian pergerakan mata uang di Asia

Rupiah tidak melemah sendirian karena mata uang di Asia pun bergerak variatif pada sore ini, dengan rincian:

  • Bath Thailand melemah 0,08 persen

  • Peso Filipina melemah 1,10 persen

  • Dolar Taiwan melemah 0,34 persen

Sementara, mata uang yang mengalami penguatan adalah:

  • Yuan China menguat 0,09 persen

  • Ringgit Malaysia melemah 0,01 persen

  • Won Korea menguat 0,24 persen

  • Dolar Hongkong menguat 0,02 persen

  • Dolar Singapura menguat 0,03 persen 

  • Yen Jepang menguat 0,13 persen

2. Pernyataan Presiden Trump di sidang PBB picu kekhawatiran pasar global

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan ketegangan geopolitik di Eropa kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan nada yang lebih agresif terhadap Rusia dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (23/9/2025).

Trump memperingatkan negara-negara Eropa agar menghentikan pembelian minyak Rusia dan mengindikasikan Washington sedang mempertimbangkan penerapan sanksi baru yang dapat menargetkan aliran energi dari Moskow.

"Meskipun belum ada langkah konkret, retorika keras tersebut telah meningkatkan kekhawatiran pasar global terhadap risiko gangguan ekspor energi Rusia maupun potensi tindakan balasan yang dapat memperparah ketidakstabilan pasokan energi dunia," kata Ibrahim.

3. Data ekonomi AS yang membaik picu pelemahan rupiah

Sementara itu, Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) disebabkan rilis data perumahan AS yang lebih baik dari perkiraan.

"Penguatan dolar AS didorong oleh rilis data perumahan di AS yang menunjukkan hasil lebih kuat dari perkiraan, memperkuat ekspektasi pasar terhadap ketahanan ekonomi Negeri Paman Sam," ujarnya.

Editorial Team