Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah pada penutupan perdagangan Selasa (16/9/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah ke level Rp16.440 per per dolar AS per dolar AS.

Rupiah melemah sebesar 24,50 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

1. Mayoritas mata uang di Asia menguat

Mengacu data Bloomberg, hanya rupiah yang mengalami pelemahan. Sementara, mata uang lainnya di kawasan Asia justru menguat, berikut rinciannya:

  • Bath Thailand menguat 0,25 persen

  • Ringgit Malaysia menguat 0,44 persen

  • Yuan China menguat 0,04 persen

  • Rupee India menguat 0,19 persen

  • Peso Filipina menguat 0,48 persen

  • Won Korea menguat 0,43 persen

  • Dolar Taiwan menguat 0,59 persen

  • Dolar Singapura memguat 0,19 persen

  • Yen Jepang menguat 0,31 persen

2. Pergerakan rupiah dibayangi ekspektasi pasar terkait arah suku bunga The Fed

Pengamat pasar uang, Lukman Leong, mengatakan pergerakan rupiah akan dibayangi oleh ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan secara agresif sebesar 50 basis poin.

"Meningkatnya ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan secara agresif sebesar 50 basis poin pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan berlangsung besok," ujar Lukman.

3. Rupiah berpotensi menguat dalam jangka pendek

Lukman Leong menilai nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat dalam jangka pendek. Menurutnya, tekanan yang dialami dolar AS belakangan ini membuka ruang bagi penguatan mata uang Garuda. Meski demikian, arah pergerakan rupiah akan sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap kebijakan moneter AS serta perkembangan data ekonomi global.

"Dolar AS saat ini berada dalam tekanan, sehingga memberi peluang bagi rupiah untuk menguat, setidaknya dalam waktu dekat," ujar Lukman.

Editorial Team