Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah ke Rp14.978 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (19/6/2023) pagi. Mata uang Garuda melemah 38 poin.

Mengutip Bloomberg, pelemahan kurs rupiah semakin dalam ke Rp14.982,5 atau melemah 42,5 poin (0,28 persen), pada pukul 09.14 WIB.

Sedangkan pada penutupan perdagangan Jumat, 16 Juni 2023, nilai tukar rupiah menguat sebanyak 14 poin atau 0,09 persen ke Rp14.940 per dolar AS.

1. Rupiah melemah sejalan dengan mata uang regional lainnya

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra melihat potensi pelemahan mata uang Garuda mengikuti pelemahan yang terjadi pada mata uang regional lainnya. Selain itu, indeks saham Asia pagi ini juga negatif.

"Sikap bank sentral AS yang masih menginginkan kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi di AS menjadi faktor penekan rupiah dan nilai tukar regional lainnya terhadap dolar AS," ujarnya.

2. Pelemahan ekonomi China dan Eropa juga menekan rupiah

Belum lagi, pelaku pasar juga mewaspadai pelambatan ekonomi yang terjadi di China dan Eropa. Kondisi tersebut berpotensi mendorong pelemahan rupiah.

"Ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan bisa menekan rupiah pagi ini," tambah Ariston.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah ke area Rp15.000 dengan potensi support di Rp14.900 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Sementara Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp14.920-Rp15.000 per dolar AS, dengan potensi melemah pada penutupan.

Editorial Team