Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (25/3/2024). Mata uang Garuda terdepresiasi ke Rp15.799,5 per dolar AS pada sore hari.
Berdasarkan data dari Bloomberg, tercatat nilai rupiah mengalami pelemahan sebesar 16,50 poin atau 0,10 persen saat penutupan. Sedangkan pada awal sesi perdagangan, rupiah berada di level Rp15.786 per dolar AS atau melemah 3 poin.
Nilai tukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) juga mengalami pelemahan ke Rp15.795 per dolar AS pada Senin (25/3/2024).
Hal itu menandai penurunan nilai rupiah dari posisi sebelumnya pada Jumat (22/3/2024) yang berada di Rp15.773 per dolar AS, dengan perbedaan sebesar 22 poin yang menunjukkan pelemahan mata uang rupiah.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyoroti Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan tingkat suku bunga antara 5,25-5,5 persen dalam keputusan yang diambil semalam.
The Fed juga merencanakan tiga pemotongan suku bunga pada akhir tahun, namun akan menunda tindakan tersebut sampai inflasi menurun menuju target 2 persen.
“Sekitar 84 basis poin pemotongan diperkirakan terjadi pada tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan sekitar 160 basis poin pada awal tahun ini, namun lebih tinggi dari awal minggu ini seiring dengan semakin menguatnya pertaruhan penurunan suku bunga,” tuturnya.
Ibrahim menyatakan, mata uang rupiah awalnya menguat 6 poin tetapi akhirnya ditutup melemah 16 poin pada level Rp15.799 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.783.
Untuk perdagangan besok, Selasa (26/3/2024), rupiah diperkirakan akan mengalami fluktuasi tetapi kemungkinan akan ditutup melemah di kisaran antara Rp15.780 hingga Rp15.850 per dolar AS.