Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rupiah Loyo Sore Ini, Risiko Global dan The Fed Jadi Beban
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • The Fed dan data ketenagakerjaan AS jadi fokus investor

  • Perang Ukraina dan sanksi Rusia jadi tekanan global

  • Proyeksi nilai tukar rupiah di perdagangan Rabu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/11/2025) sore. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada di level Rp16.751 per dolar AS pada penutupan perdagangan.

Mata uang Garuda melemah sebesar 15 poin atau 0,09 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Pelemahan terjadi setelah rupiah sempat tertekan lebih dalam, yaitu 35 poin, sebelum akhirnya ditutup di level Rp16.751 dari penutupan sebelumnya di Rp16.736.

1. The Fed dan data ketenagakerjaan AS jadi fokus investor

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyebut pelaku pasar tengah mencari kejelasan arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) setelah penutupan pemerintah AS terlama yang sempat menunda rilis data ekonomi penting. Sejumlah pejabat The Fed, seperti Presiden The Fed Atlanta Bostic dan Presiden The Fed Kansas City Schmid, mengungkapkan kekhawatiran atas inflasi dan memberi sinyal mempertahankan suku bunga.

Pasar kini menunggu rilis risalah FOMC Oktober pada Rabu, disusul data Nonfarm Payrolls (NFP) September dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Kamis. Data NFP kemungkinan menjadi rilis ketenagakerjaan resmi terakhir sebelum pertemuan The Fed 10–11 Desember.

Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin sebesar 42,4 persen, sementara peluang suku bunga ditahan sebesar 57,6 persen.

"Pelaku pasar masih mencari pandangan tentang kebijakan moneter Federal Reserve," ujar Ibrahim.

2. Perang Ukraina dan sanksi Rusia jadi tekanan global

Pelemahan rupiah juga dipengaruhi meningkatnya ketegangan geopolitik. Ukraina disebut meningkatkan serangan drone dan rudal ke pembangkit listrik di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia untuk mengacaukan logistik militer Moskow.

Serangan malam yang belum pernah terjadi sebelumnya merusak dua pembangkit listrik tenaga termal dan memutus aliran listrik ke sejumlah permukiman. Selain itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan siap menandatangani undang-undang sanksi terhadap Rusia, asalkan dia memegang wewenang akhir dalam implementasinya.

"Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa Partai Republik sedang menyusun rancangan undang-undang untuk memberikan sanksi kepada negara mana pun yang berbisnis dengan Rusia, menambahkan bahwa Iran juga dapat diikutsertakan," paparnya.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah di perdagangan Rabu

Untuk perdagangan pada Rabu (19/11/2025), Ibrahim memproyeksikan rupiah bergerak fluktuatif. Rupiah masih berpotensi melemah.

Rupiah pada perdagangan besok diperkirakan berada di kisaran Rp16.750-Rp16.770 per dolar AS.

Editorial Team