Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan pelemahan rupiah tidak lepas dari meningkatnya kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah.
Dia menjelaskan, laporan akhir pekan yang menyebut Israel berencana memberi pengarahan kepada AS terkait potensi serangan baru terhadap Iran turut mendorong kenaikan harga minyak.
Menurut Ibrahim, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan bertemu Presiden AS Donald Trump pada akhir Desember. Pertemuan tersebut diperkirakan membahas langkah lanjutan terhadap Iran, menyusul kekhawatiran terkait rudal balistik dan program nuklir Teheran.
"Ketegangan yang kembali meningkat di Timur Tengah dapat mengganggu beberapa produksi minyak di wilayah tersebut, meskipun masih belum jelas apakah rencana untuk tindakan lebih lanjut terhadap Iran akan dilanjutkan," tuturnya.
Dia menambahkan, ketidakpastian geopolitik global juga meningkat setelah laporan menyebut AS bersiap menaiki kapal tanker ketiga di lepas pantai Venezuela. Pemerintahan AS di bawah Trump memperketat pengawasan terhadap Venezuela dengan tuduhan penggunaan pendapatan minyak untuk pendanaan narkoba dan imigrasi ilegal.
"Trump pekan lalu memerintahkan blokade kapal tanker minyak yang dikenai sanksi yang bepergian ke dan dari negara itu, dan juga telah meningkatkan kemungkinan kampanye darat terhadap negara Amerika Selatan tersebut," kata dia.