Rupiah Melemah Tipis, Investor Wait and See Data PDB AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan Kamis (27/2/2025) pagi.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.385,50 per dolar AS, terdepresiasi 5 poin atau 0,03 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
1. Pelemahan rupiah diperkirakan cenderung terbatas
Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memperkirakan rupiah akan bergerak dalam fase konsolidasi dengan potensi pelemahan terbatas akibat penguatan dolar AS.
Penguatan dolar didorong oleh pernyataan hawkish pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), Thomas Barkin, yang mengindikasikan kemungkinan kebijakan moneter ketat tetap berlanjut.
"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas," ujar Lukman.
2. Investor wait and see data perekonomian AS
Namun, Lukman menilai investor masih bersikap wait and see alias menunggu dan melihat sambil menantikan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS malam ini serta indeks inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) yang dijadwalkan besok.
"Investor cenderung wait and see menantikan data PDB AS malam ini dan inflasi PCE AS besok," kata dia.
3. Proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini
Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah dalam perdagangan hari ini akan bergerak dalam rentang Rp16.300 hingga Rp16.400 per dolar AS.