Dengan demikian, pasar masih menunggu data penting lagi yaitu data tenaga kerja AS bulan Juni versi pemerintah.
"Potensi penguatan ke arah Rp16.300 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp16.400 per dolar AS," jelasnya.
Pengamat Pasar Uang Lukman Leong mengatakan, rupiah diperkirakan akan kembali melanjutkan penguatan terhadap dolar AS yang melemah, setelah serangkaian data ekonomi AS yg lebih lemah serta meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed.
"Setelah pernyataan yg relatif lebih dovish dari kepala the Fed Powell. Data pekerjaan ADP, klaim pengangguran dan data ISM servis AS semalam ketiganya lebih lemah dari perkiraan. Kisaran Rp16.300-Rp16.400 per dolar AS, imbuhnya.