Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Gencatan tarif AS-China diperpanjang, sentimen pasar membaik

  • Pasar cermati suku bunga imbas The Fed ditekan Trump

  • Rupiah diperkirakan masih fluktuatif dan berpotensi melemah

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu (30/7/2025) sore. Mata uang Garuda berakhir di level Rp16.405 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 4 poin atau 0,02 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.409. Sepanjang hari ini, rupiah sempat melesat hingga 30 poin.

1. Gencatan tarif diperpanjang bikin sentimen pasar membaik

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan penguatan rupiah didorong oleh hasil perundingan antara AS dan China yang berlangsung selama dua hari di Stockholm. Kedua pihak sepakat memperpanjang gencatan tarif selama 90 hari, menyusul perundingan yang dinilai konstruktif.

"(Kesepakatan) bertujuan meredakan perang dagang yang semakin memanas antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia yang mengancam pertumbuhan global," ujarnya.

Meski belum ada kesepakatan besar yang diumumkan, keputusan akhir mengenai kelanjutan gencatan tarif atau pemberlakuan kembali tarif tinggi masih berada di tangan Presiden AS Donald Trump. Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa pertemuan berlangsung dengan sangat konstruktif. Ia menegaskan belum ada penandatanganan resmi, namun memberi sinyal positif terhadap arah negosiasi.

2. Pasar cermati suku bunga imbas The Fed ditekan Trump

Ibrahim menyebut perhatian pasar turut tertuju pada arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Keyakinan semakin menguat The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan dan belum akan mengambil langkah pelonggaran tambahan.

Keyakinan tersebut muncul meskipun The Fed mendapat tekanan dari Presiden Trump agar menurunkan suku bunga.

Tekanan dari Trump diperkirakan dapat memicu perbedaan pendapat di antara pembuat kebijakan The Fed. Gubernur Christopher Waller dan Michelle Bowman disebut kemungkinan tidak sejalan dengan keputusan Ketua The Fed Jerome Powell untuk mempertahankan suku bunga.

"Namun beberapa tanda meredanya kondisi di pasar tenaga kerja, ditambah dengan kejelasan yang lebih lanjut tentang tarif Trump, juga dapat membuat The Fed lebih terbuka untuk akhirnya memangkas suku bunga acuan," ujar Ibrahim.

3. Rupiah diperkirakan masih fluktuatif dan berpotensi melemah

Ibrahim menyebut rupiah sempat menguat hingga 30 poin pada perdagangan siang hari sebelum ditutup menguat tipis 4 poin di level Rp16.405 per dolar AS.

Untuk perdagangan Kamis (31/7), dia memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif. Namun rupiah berpotensi ditutup melemah pada kisaran Rp16.390 hingga Rp16.450 per dolar AS.

Editorial Team