Pengamat Pasar Uang, Lukman Leong, memproyeksikan rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang menguat pada pagi ini. Hal ini dipicu oleh data pekerjaan AS dari Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTs) yang lebih kuat dari perkiraan. Meski demikian, dia menegaskan, pelemahan rupiah akan terbatas dalam jangka pendek.
Meskipun dolar AS mendapat dorongan dari data ketenagakerjaan yang solid, sentimen pasar saat ini lebih berhati-hati.
"Investor cenderung menunggu dan melihat (wait and see) reaksi pasar terhadap data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis dalam waktu dekat, serta hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) malam ini," ujar Lukman.