Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Rupiah masih tertekan rebound dolar ASPenguatan dolar dipicu sikap Federal Reserve pasca pertemuan FOMC, membuat rupiah berpotensi tertekan.

  • Faktor domestik juga menekan rupiahKebijakan ekonomi ekspansif pemerintah dan kekhawatiran defisit anggaran turut membebani rupiah.

  • Proyeksi pergerakan rupiah hari iniRupiah bergerak di rentang Rp16.631,5 hingga Rp16.633,5 per dolar AS, dengan proyeksi bergerak di rentang Rp16.500 hingga Rp16.650 per dolar AS.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (22/9/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.631,5 per dolar AS, lebih lemah dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.601 per dolar AS.

Sesaat setelah pembukaan, rupiah berada di kisaran Rp16.633,5 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan sebesar 0,20 persen atau setara 32,5 poin dibanding penutupan akhir pekan lalu.

1. Rupiah masih tertekan rebound dolar AS

Pengamat pasar uang, Lukman Leong, menilai rupiah masih berpotensi tertekan oleh rebound dolar AS. Menurutnya, penguatan dolar dipicu oleh sikap Federal Reserve (The Fed) pasca pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

The Fed memangkas suku bunga seperti yang diperkirakan pasar. Namun, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dinilai less dovish, artinya tidak terlalu memberi sinyal pemangkasan agresif ke depan. Hal itu membuat dolar kembali menguat di pasar global.

"Rupiah diperkirakan masih akan tertekan oleh rebound pada dolar AS dari sikap less dovish the Fed pasca FOMC," ujar Lukman.

2. Faktor domestik juga menekan rupiah

Lukman menyebut kebijakan ekonomi ekspansif pemerintah dan kekhawatiran defisit anggaran juga ikut membebani rupiah. Meski demikian, dia menilai Bank Indonesia (BI) berpotensi aktif melakukan intervensi di pasar guna menjaga stabilitas nilai tukar.

"Kebijakan ekonomi ekspansif pemerintah dan kekuatiran defisit anggaran juga masih menekan rupiah. Namun, ada potensi BI akan aktif mengintervensi," ujar Lukman.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Sepanjang sesi pagi, rupiah bergerak di rentang Rp16.631,5 hingga Rp16.633,5 per dolar AS. Sementara itu, dalam 52 minggu terakhir, rupiah tercatat bergerak di kisaran Rp15.065 hingga Rp17.224 per dolar AS.

Pada perdagangan hari ini, Lukman memperkirakan mata uang Garuda akan bergerak di rentang Rp16.500 hingga Rp16.650 per dolar AS.

Editorial Team