Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi uang Rupiah. (IDN Times/Umi Kalsum)
ilustrasi uang Rupiah. (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah cukup tajam pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (19/8/2021).

Dikutip dari Bloomberg, mata uang Garuda dibuka melemah 38 poin ke level Rp14.410 per dolar AS pagi ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.372 per dolar.

1. Rupiah berpotensi melemah di penutupan

Ilustrasi Uang (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah kemungkinan akan melemah hari ini terhadap dolar AS. Penyebabnya adalah karena pasar kembali mengantisipasi kemungkinan tapering di akhir tahun ini.

“Setelah notulen rapat kebijakan moneter the Fed dirilis dini hari tadi, dolar AS terlihat menguat terhadap mata uang utama dunia dan mata uang regional,” ujar Ariston.

2. Ada kemungkinan The Fed mengurangi kebijakan pembelian obligasi

Default Image IDN

Ariston mengatakan bahwa dari notulen tersebut, pasar melihat adanya kemungkinan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mulai mengurangi kebijakan pembelian obligasi mulai tahun ini.

“Ini artinya likuiditas dolar mulai ditarik dari pasar keuangan dan bisa mendorong penguatan dolar AS,” jelasnya.

3. COVID-19 masih menjadi penghalang penguatan rupiah

Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Selain itu, lanjut Ariston, tekanan terhadap rupiah juga bisa dari kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 di dunia akibat varian delta yang kurvanya belum ada tanda penurunan.

“Namun disisi lain, surplus neraca perdagangan RI bulan Juli yang di atas 2 miliar dolar AS mungkin bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah hari ini,” jelasnya.

Untuk perdagangan hari ini, Ariston menyebut potensi pelemahan rupiah ke kisaran Rp14.400, dengan support di kisaran Rp14.360.

Editorial Team