Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rusia Genjot Ekspor LPG ke Afghanistan-Asia Tengah imbas Embargo UE
ilustrasi pipa gas alam (unsplash.com/alechash)

Intinya sih...

  • Ekspor LPG ke Asia Tengah dan Afghanistan naik dua kali lipat: Secara total ekspor LPG Rusia ke Afghanistan dan Asia Tengah mengalami lonjakan hingga menembus 36 persen dari total ekspor. Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya 19 persen.

  • Rusia tertarik membangun jalur kereta api di Afghanistan: Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexei Overchuk mengatakan, Rusia tertarik membangun sebuah jalur kereta api yang melalui Afghanistan. Rencana ini untuk mengekspansi jaringan transportasi di Afghanistan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Rusia tingkatkan ekspor liquified petroleum gas (LPG) ke Afghanistan dan negara-negara Asia Tengah pada tahun ini. Lonjakan ekspor ini didorong oleh embargo Uni Eropa (UE) terhadap pasokan gas alam Rusia. 

Dalam 3 tahun berturut-turut, pendapatan ekspor gas alam Rusia mengalami penurunan imbas sanksi Barat menyusul perang di Ukraina. Selain itu, Moskow mengaku sanksi tersebut membuat gagalnya rencana ekspansi produksi liquified natural gas (LNG). 

1. Ekspor LPG ke Asia Tengah dan Afghanistan naik dua kali lipat

suasana di perbatasan Tajikistan-Afghanistan (unsplash.com/ejwolfson)

Secara total ekspor LPG Rusia ke Afghanistan dan Asia Tengah mengalami lonjakan hingga menembus 36 persen dari total ekspor. Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya 19 persen. 

Dilansir UNN, Afghanistan menjadi pembeli terbesar LPG Rusia pada tahun ini dibanding negara-negara Asia Tengah lainnya. Tingginya impor LPG dari Rusia ini disebabkan pengurangan ekspor dari Iran akibat sanksi dari Amerika Serikat (AS). 

Sementara, KazRosGas, lini bisnis gabungan antara Rusia dan Kazakhstan sudah berperan penting dalam rantai pengiriman LPG ke Afghanistan. Perusahaan itu sudah memasok 418 ribu ton LPG ke Afghanistan dalam 11 bulan terakhir. 

2. Rusia tertarik membangun jalur kereta api di Afghanistan

Bendera Rusia. (pixabay.com/michel_van_der_vegt)

Pada saat yang sama, Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexei Overchuk mengatakan, Rusia tertarik membangun sebuah jalur kereta api yang melalui Afghanistan. Rencana ini untuk mengekspansi jaringan transportasi di Afghanistan. 

“Konektivitas yang lebih besar dengan pasar di bagian selatan akan membantu mendiversifikasi rute transportasi dan logistik Rusia. Opsi untuk membangun jalur kereta api di Afghanistan sudah didiskusikan dan nantinya difokuskan pada koridor barat dan timur,” paparnya, dikutip dari Afghanistan International.

Overchuk menyampaikan, pakar dari Rusia saat ini masih melakukan uji kelayakan jalur kereta api di Afghanistan. Nantinya akan ikut berpartisipasi dalam konsultasi teknis di Afghanistan. 

3. Taliban setuju Rusia bangun jalur kereta api di Afghanistan

ilustrasi kereta api barang (unsplash.com/matthanns)

Juru Bicara Taliban, Hamdullah Fitrat mengatakan, Afghanistan menyambut baik rencana Rusia untuk membangun jalur kereta api di negaranya. Jalur kereta ini akan meningkatkan konektivitas dengan proyek besar di kawasan Asia Tengah. 

“Afghanistan mendukung dan akan berkomitmen untuk semua proyek yang menguntungkan di kawasan, memperkuat konektivitas regional, dan berkontribusi dalam kesejahteraan ekonomi, dan pembangunan negara-negara di kawasan,” ujar Fitrat, dikutip dari EFE

Taliban menyebut, ekspansi kerja sama perdagangan, infrastruktur dan transportasi dengan Rusia akan mengurangi isolasi internasional kepada Afghanistan. Pada Juli, Rusia akhirnya bersedia mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan setelah memimpin sejak 2021. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team