Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bokek (pexels.com/Nicola Barts)
ilustrasi bokek (pexels.com/Nicola Barts)

Intinya sih...

  • Tabungan orang kaya justru naik, menunjukkan ketimpangan semakin melebar

  • Pinjaman konsumtif meningkat, terutama pinjaman peer-to-peer untuk belanja konsumsi

  • CORE minta pemerintah lakukan koreksi agar masyarakat tidak semakin tertekan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan adanya tren penurunan tabungan masyarakat.

Dia mengatakan saldo tabungan kelompok masyarakat yang mayoritas menyimpan dana di bawah Rp100 juta terus mengalami penyusutan sejak sebelum pandemik Covid-19 hingga sekarang. Rata-rata saldo yang dimiliki kini hanya sekitar Rp1 jutaan.

"Tabungan masyarakat di perbankan yang 99 persen bernilai di bawah Rp100 juta, rata-rata saldonya secara persisten dari sebelum pandemik sampai sekarang, sekarang hanya tinggal rata-ratanya saldonya hanya Rp1 koma juta," katanya dalam diskusi daring, Senin (1/9/2025).

1. Tabungan orang kaya justru naik

ilustrasi tabungan lebaran (pexels.com/maitree rimthong)

CORE mencatat, tabungan di atas Rp2 miliar, meski jumlah pemiliknya sangat kecil, justru meningkat. Kondisi itu menunjukkan ketimpangan semakin melebar antara masyarakat bawah dengan kalangan kaya.

"Ini justru rata-rata saldonya mengalami peningkatan. Jadi ada pelebaran ketimpangan di sini," ungkapnya.

2. Pinjaman konsumtif meningkat

ilustrasi pinjaman online (freepik.com/rawpixel.com)

Selain tabungan yang menurun, CORE juga melihat ada kecenderungan masyarakat meningkatkan pinjaman untuk kebutuhan konsumtif. Hal itu terlihat dari naiknya pinjaman berbasis peer-to-peer lending, khususnya untuk belanja konsumsi.

"Nah ini diantaranya terlihat dari peningkatan pinjaman peer-to-peer, khususnya untuk kebutuhan konsumsi," kata Faisal.

3. CORE minta pemerintah lakukan koreksi

Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/8). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Faisal mengatakan, pihaknya meminta pejabat publik dan elit politik untuk lebih peka terhadap kondisi saat ini. Lembaga tersebut menekankan perlunya langkah koreksi konkret agar masyarakat tidak semakin tertekan.

"CORE ingin menyampaikan atau meminta agar para pejabat publik dan elit politik untuk peka terhadap kondisi yang dihadapi masyarakat pada saat sekarang dan melakukan langkah-langkah koreksi yang konkret," ujarnya.

Editorial Team