Jakarta, IDN Times - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelaskan alasan di balik keputusan Indonesia keluar dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada masa pemerintahannya.
Menurut SBY, langkah itu diambil karena kondisi Indonesia yang sudah berubah dari negara pengekspor menjadi pengimpor minyak. Hal itu disampaikan dalam Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2025 yang disiarkan secara daring.
Ketika Indonesia masih memproduksi minyak dalam jumlah besar, pandangan Indonesia kaya minyak masih dapat diterima. Namun ketika produksi menurun dan kebutuhan dalam negeri meningkat, pola pikir tersebut dianggap tidak lagi relevan.
"Dulu saya masih ingat, saya memang memutuskan Indonesia keluar dari OPEC. Why? Kalau mindset-nya itu, kita ini kan kaya minyak, bisa berbuat apa saja, kita masuk OPEC, the Organization of Petroleum Exporting Countries. Mindset itu ketika kita menjadi net importer, pasti keliru," Senin (6/10/2025).