Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menanggapi pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati yang mengkhawatirkan potensi kerugian negara dari pensiunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara Cirebon-1.
Sri Mulyani beralasan, pensiunnya PLTU tersebut akan memberikan biaya besar yang mesti ditanggung PLN dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), terutama terkait peningkatan grid-transmisi untuk energi terbarukan.
“Jika peningkatan grid-transmisi memerlukan investasi, maka itu adalah tanggung jawab pemerintah melalui APBN dan kerja sama swasta untuk meningkatkan bauran energi terbarukan. Ini seharusnya tidak dipandang sebagai kerugian negara, melainkan sebagai keuntungan dari penghematan biaya subsidi, kompensasi listrik, dan biaya kesehatan,” kata Bhima dalam pernyataan resminya, dikutip Jumat (8/11/2024).
Penghentian PLTU batu bara pun kini menarik perhatian sejumlah pihak, dengan dukungan dari Bank Pembangunan Asia (ADB) yang berencana menghentikan 13 PLTU, termasuk Cirebon-1 lebih awal dari jadwal.