Ilustrasi Tambang (IDN Times/Aditya Pratama)
PTBA menyadari bahwa tahun ini merupakan masa yang penuh tantangan. Di tengah situasi tersebut, pihaknya tetap konsisten melakukan ekspansi atau pengembangan usaha.
"Saat ini konsentrasi untuk ekspansi PTBA, kami lebih banyak konsentrasi pengembangannya di energi baru dan terbarukan, juga menambah kapasitas eksisting produksi yang ada sekarang, di mana tahun 2022 produksi kami sebesar 37 juta metrik ton, dan tahun 2023 kami memproduksinya sekitar 41 juta metrik ton. Itu kalau dari sisi produksi," tuturnya.
Sedangkan dari sisi pengembangan di 2023, dikatakan Arsal, pihaknya melakukan penjajakan kerja sama dengan PT KAI untuk pengembangan angkutan dengan kereta api, di mana PTBA menargetkan penambahan produksi 20 juta metrik ton pada 2024.
PTBA juga mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Dalam hal ini, pihaknya sudah bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk mengembangkan EBT melalui PLTS yang dimiliki Jasa Marga.
"Kami sudah menyelesaikan yang di Bali dan sekarang sedang berproses di timur, yaitu Balikpapan, Samarinda, dan Manado, dan kami kembangkan lagi di jalan tol yang dimiliki Jasa Marga. Ini sedang berproses untuk di 2023," sebutnya.
Kerja sama dengan PT Semen Indonesia juga sedang berproses. Kemudian, kerja sama dengan pihak luar negeri juga sedang berproses.
"Di samping tadi EBT, kami juga ekspansi untuk hilirisasi dalam mendukung program pemerintah, di antaranya kami sudah tandatangan MoU dengan perusahaan Prancis untuk menggantikannya dengan hidrogen," tambahnya.