Jakarta, IDN Times - Banjir pakaian impor nyatanya masih terjadi hingga Juli. Hal ini terungkap dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat impor pakaian masih mengalami tren peningkatan.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, impor pakaian jadi dan aksesoris rajutan (HS 61) bulan lalu meningkat 55,46 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, impor pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) naik sebesar 29,01 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Untuk HS 61 utamanya berasal dari China, Vietnam, Bangladesh, Turki dan Italia. Sementara itu HS 62 utamanya berasal dari China, Bangladesh, Vietnam, Hongkong dan Maroko,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (15/8/2024).