Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Twitter/@setkabgoid)
Retno menjelaskan bahwa dalam welcoming remark pertemuan Sherpa tadi pagi, ia menyampaikan sejumlah hal. Di mana yang pertama adalah bahwa ekspektasi dunia terhadap G20 sangat besar agar dapat memimpin pemulihan global menghasilkan solusi yang konkret.
Retno juga mengatakan bahwa dari sejak keketuaan Indonesia di G20, Presiden Joko “Jokowi” Widodo selalu menekankan pentingnya kerja G20 membawa manfaat bagi semua dari barat ke timur, utara selatan, kecil dan besar.
“Kerja G20 harus down to earth. Dengan demikian, G20 tidak memiliki alternatif kecuali mengambil tanggung jawab agar dapat menghasilkan deliverables yang konkret untuk menjawab tantangan global, dari pandemi, lingkungan, sampai ke isu pencapaian SDGs,” jelasnya.
Retno juga menyampaikan bahwa G20 harus menjadi katalis bagi pemulihan global yang kuat, inklusif dan sustainable.
“Inclusiveness menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sampaikan bahwa isu inclusiveness ini sangat terefleksi dari tema besar keketuaan Indonesia, yaitu “recover together, recover stronger”,” katanya.
Retno juga mengatakan Indonesia menekankan bahwa kemitraan dan menciptakan “enabling environment” sangat penting artinya. Selain itu, Retno kembali menekankan tiga prioritas Indonesia, yaitu membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat, transisi energi, dan transformasi digital.
“Dan sebagai penutup, di dalam remarks, saya mengharapkan agar sherpa G20 dapat menghasilkan arah yang jelas, mentransformasikan tantangan menjadi opportunities, dan tentunya kemudian semua rekomendasi ini disampaikan kepada para pemimpin G20,” katanya.
“Jadi itu yang ingin saya sampaikan terkait dengan acara pembukaan pertemuan Sherpa G20 pagi ini yang baru saja dilakukan bersama oleh Pak Menko Perekonomian dan saya,” lanjutnya.