Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini 3 Fokus yang Diusung RI dalam Presidensi KTT G20

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Indonesia resmi membuka presidensi G20 pada 1 Desember 2021. Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam pidato pembukaan Presidensi G20 Indonesia mengatakan ada tiga topik utama yang akan difokuskan dalam KTT G20 nanti.

"Pak Presiden melihat tiga topik, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi berbasis digital, dan transisi energi," ucap Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers virtual pasca pembukaan Sherpa Track Meeting, Selasa (7/12/2021).

Airlangga menambahkan, ketiga topik tersebut nantinya akan menjadi panduan atas segala kebijakan yang bisa direkomendasikan ke negara-negara anggota G20.

"Sehingga lebih bisa dirasakan masyarakat atau kebijakan yang pro rakyat, konkrit, dan dapat diterapkan dan agar prototipe atau pilot project bisa diselesaikan sebelum meeting G20 Oktober nanti," kata dia.

1. Indonesia siap dorong negara di ASEAN jadi hub produksi vaksin COVID-19

default-image.png
Default Image IDN

Terkait aristektur kesehatan global, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia mempersiapkan diri dan mendorong negara-negara di ASEAN untuk bisa menjadi hub produksi vaksin COVID-19 berbasis mRNA.

"Jadi usulan dari kami adalah setiap negara berpopulasi 100 juta penduduk minimal ada satu center untuk memproduksi vaksin dan tentu ada kaitannya dengan hak intelektual terhadap vaksin tersebut yang perlu dikerjasamakan secara global," ujarnya.

2. Indonesia fokus bangun infrastruktur digital

ilustrasi satelit (Satelit Nusantara Satu) PSN
ilustrasi satelit (Satelit Nusantara Satu) PSN

Sementara itu, terkait transformasi berbasis digital, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia telah dalam arah yang tepat.

Indonesia, sambung dia, telah memiliki beberapa percontohan dan pemeirntah pun fokus untuk menambah infrastruktir digital yang saat ini sudah ada.

"Indonesia juga menguatamakan digitalisasi dan infrastrukturnya, apakah itu fiber optic, ataukah satelit, atau teknologi terbaru," kata Airlangga.

3. Pokok persoalan transisi energi

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Sementara itu, Airlangga menyatakan pemeirntah bakal fokus pada penggunaan teknologi yang terjangkau untuk bisa mendukung transisi energi.

"Selain itu kita melihat juga pengembangan energi yang lebih sustain dan untuk itu berbagai teknisnya perlu dijawab, termasuk perihal infrastruktur energi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Dwifantya Aquina
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us