Siap-siap! Bansos Pangan Dibagikan Akhir Pekan Ini

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan memastikan bantuan sosial atau bansos pangan berupa ayam dan telur bakal didistribusikan pada akhir pekan ini atau Sabtu, 15 April 2023.
Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan tersebut membagikan bansos pangan tersebut kepada keluarga rawan stunting (KRS) di empat provinsi selama tiga bulan.
"Distribusi pertama akan kami lakukan akhir pekan ini, Sabtu 15 April 2023 dengan distribusi pertama di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ucap Frans dalam RDP dengan Komisi VI DPR, Selasa (11/4/2023).
Selain di empat provinsi yang telah disebutkan di atas, ID Food juga bakal membagikan bansos pangan ayam dan telur ke wilayah-wilayah seperti Sumatra Utara, Nusa Nenggara Timur, dan Sulawesi Barat.
1. Rincian bansos pangan
Adapun pendistribusian pangan tersebut merupakan bagian dari program cadangan pangan pemerintah (CPP) yang termaktub dalam Perpres Nomor 125 tahun 2022.
Bansos yang diberikan di antaranya terdiri dari 0,9 sampai 1,1 kilogram untuk daging ayam dan 10 butir telur.
Untuk penerima bansos pangan tersebar di Banten sebanyak 64.706 KRS, Jawa Barat sebanyak 410.691 KRS, dan Sulawesi Barat 20,345 KRS, Jawa Timur sebanyak 364.726, Jawa Tengah 322.496 KRS, dan NTT sebanyak 113.661 KRS.
2. Bansos pangan dinilai tidak efektif tahan laju inflasi
Berkaitan dengan hal tersebut, Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menilai bansos pangan yang akan digelontorkan pemerintah tidak efektif untuk menahan laju inflasi.
"Inflasi di Ramadan nanti masih berpotensi mengalami kenaikan meskipun sudah diimbangi dengan kebijakan ini," ucap Peneliti CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, kepada IDN Times, Senin 13 Maret 2023.
3. Bansos hanya diberikan kepada kelompok tertentu
Yusuf menjelaskan, pembentuk inflasi tidak hanya di sumbang melalui inflasi pangan, namun juga komponen barang yang lain. Selain itu, komponen pemberian dari bansos biasanya hanya menyasar pada kelompok menengah ke bawah, sehingga permintaan dari kelompok yang lain.
"Misalnya dari kelompok manakah atas terhadap suatu produk katakanlah dalam hal ini produk makanan akan tetap tinggi, terutama di periode Ramadan dan Lebaran nanti," tutur Yusuf.