Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Serangan langsung AS ke Iran memicu kekhawatiran meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah. Itu dikhawatirkan akan mengganggu distribusi minyak dan bahan baku lainnya yang melewati Selat Hormuz, salah satu jalur pelayaran energi paling vital di dunia.
Akibat ketegangan tersebut, harga minyak mentah diperkirakan naik ke level 80 hingga 83 dolar AS per barel dalam waktu dekat, paling cepat pada awal Juli 2025. Meski permintaan energi global saat ini sedang menurun, konflik yang terjadi berpotensi mendorong lonjakan harga minyak secara signifikan.
"Meski permintaan energi saat ini sedang turun, tapi konflik bisa mendorong naiknya harga minyak signifikan," ujar Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira Adhinegara kepada IDN Times.