ilustrasi bank (IDN Times/Aditya Pratama)
Sri Mulyani mengatakan, ada banyak analisa awal yang muncul sebagai penyebab dari runtuhnya SVB. Pertama karena SVB adalah bank yang khusus mendanai startup, di mana banyak startup yang mengalami penurunan kinerja sangat dalam tahun di tahun 2022.
"Kemudian menyebabkan ancaman terhadap penyaluran dana deposito yang meningkat sangat tinggi. Jadi kinerja dari kreditnya mengalami penurunan," ujar dia.
Kedua, SVB mengalami kenaikan deposito lebih dari tiga kali lipat hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun. Di saat deposito sangat banyak tapi penyaluran kreditnya tertahan karena kinerja startup menurun secara signifikan, menyebabkan kondisi neraca keuangannya mengalami tekanan.
Di sisi lain, deposito yang meningkat itu dibelikan Surat Berharga Negara (SBN) di Amerika Serikat yang jangkanya panjang, dan Surat Berharga Negara ini mengalami penurunan nilai karena bunga dari Federal Reserve yang naik.
"Jadi, kalau interest rate dari Fed policy naik maka harga dari Surat Berharga Negaranya mengalami koreksi. Ini semuanya yang menyebabkan kemudian SVB dari sisi balance sheet-nya tiba-tiba mengalami penurunan, dan timbul rumor sehingga terjadi bank run," tambahnya.