Sindir Sanksi AS, Xi Jinping: Decoupling Economic Itu Gak Guna!

Jakarta, IDN Times - Presiden Xi Jinping mengirim pesan yang kuat ke Amerika Serikat dan sekutunya yang telah menerapkan sanksi terhadap Rusia. Meski tidak secara langsung menyebut sanksi bagi Rusia, Xi menyatakan China akan dengan tegas menentang penerapan sanksi dan pemisahan ekonomi (economic decoupling).
Menurut Xi, strategi pemisahan ekonomi dan taktik memberi tekanan seperti memutuskan rantai pasok perekonomian suatu negara, tidak akan berguna, dilansir South China Morning Post.
“Di dunia saat ini, unilateralisme dan egoisme ekstrem apa pun pada dasarnya tidak dapat dijalankan. Pemisahan apa pun, pemutusan suplai, dan tekanan ekstrem pada dasarnya tidak dapat dijalankan,” ujar Xi dalam pidato melalui sebuah video yang berjudul “Menghadapi Tantangan dan Membangun Masa Depan yang Cerah Melalui Kerja Sama”.
Video tersebut ditayangkan pada upacara pembukaan Forum Boao untuk Konferensi Tahunan Asia 2022 yang diadakan di Boao, Provinsi Hainan, China pada Kamis (21/4/2022).
1. China merasakan efek domino dari sanksi Barat kepada Rusia
Presiden Xi mengatakan semua negara "naik perahu yang sama" untuk mencapai tujuan bersama, dan harus bersatu untuk berlayar melalui lautan badai untuk masa depan yang cerah.
“Setiap upaya untuk melemparkan seseorang ke laut tidak dapat diterima,” kata Xi Jinping. Pernyataan Xi tersebut menekankan seruan agar menahan negara lainnya agar tidak melakukan decoupling atau pemisahan ekonomi.
Komentar itu diyakini sebagai respon setelah Beijing menghadapi tekanan yang meningkat dari efek domino sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia. China juga mendapatkan sentimen negatif dari berbagai negara akibat tak mau mengutuk invasi Rusia.
China telah berjanji untuk melanjutkan hubungan perdagangan normal dengan Rusia, yang disebutnya sebagai mitra strategis yang komprehensif. Amerika Serikat telah meningkatkan upaya untuk memisahkan diri dari China sejak pemerintahan Trump meluncurkan perang dagang pada 2018.