Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan strategi ekonomi yang diterapkan pada awal kemerdekaan Indonesia untuk mengubah dominasi ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Gerakan ini menjadi bagian dari upaya membentuk struktur ekonomi yang lebih adil, khususnya bagi pengusaha pribumi. Digagas pada masa Kabinet Natsir, sistem ini hadir sebagai respons atas ketimpangan ekonomi yang diwariskan dari masa penjajahan Belanda.
Pada masa itu, sebagian besar kegiatan ekonomi dikuasai oleh pengusaha nonpribumi, terutama keturunan Tionghoa dan asing. Sementara itu, pengusaha pribumi kesulitan berkembang karena keterbatasan modal dan akses terhadap pasar. Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan program yang bertujuan untuk membangun kelas pengusaha dari kalangan pribumi melalui sistem ekonomi Gerakan Benteng.
Namun, meski niat awalnya mulia, kenyataan di lapangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Program ini pada akhirnya justru membawa dampak negatif pada perekonomian negara. Lantas, seperti apa tujuan awal dari sistem ini? Siapa pencetusnya? Apa saja programnya dan mengapa akhirnya gagal? Yuk, kita bahas satu per satu.