Jakarta, IDN Times - Kantor Komunikasi Kepresidenan menanggapi fenomena rombongan jarang beli (rojali) dan rombongan hanya nanya (rohana) yang ramai dibicarakan publik sebagai indikator turunnya daya beli masyarakat.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menyebut fenomena semacam itu sebaiknya tidak dilihat hanya dari sudut pandang ekonomi konvensional.
"Jadi kalau fenomena-fenomena parsial tadi yang disampaikan, apa istilahnya tadi? Rojali, rohana, kita mungkin masih melihatnya dalam ekonomi konvensional," kata Hasan di Jakarta, Kamis (7/8/2025).