Jakarta, IDN Times – Starbucks akan merekrut lebih banyak barista dan mengurangi rencana ekspansi otomatisasi. Langkah ini menjadi bagian dari strategi CEO Brian Niccol untuk menarik kembali pelanggan yang mulai menjauh. Keputusan itu muncul di tengah laporan keuangan terbaru yang menunjukkan penurunan penjualan dan hasil yang meleset dari ekspektasi.
Niccol mengaku perusahaan sebelumnya berharap alat otomatis bisa menggantikan pekerja manusia.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami benar-benar telah mengeluarkan tenaga kerja dari toko. Saya berpikir dengan harapan bahwa peralatan dapat mengimbangi pemindahan tenaga kerja,” kata Niccol, dikutip dari BBC, Rabu (30/4/2025).
Ia mengatakan, asumsi tersebut ternyata tidak sesuai dengan realita yang terjadi di lapangan.