Jakarta, IDN Times – Starbucks keluar dari usaha patungannya (joint venture) di Korea Selatan, pasar terbesar kelima bagi rantai kopi Amerika Serikat (AS) itu. Starbucks akan menjual sebagian sahamnya ke mitra lokalnya E-Mart dan sisanya ke lembaga dana kekayaan negara Singapura, GIC.
E-Mart, salah satu pengecer terbesar di Korea Selatan yang saat ini memiliki setengah dari usaha patungan, akan membeli tambahan 17,5 persen saham senilai 411 juta dolar AS, kata perusahaan dalam pengajuan pada Selasa (27/7/2021). E-Mart akan mengoperasikan toko Starbucks. GIC akan memiliki 32,5 persen saham sisanya.
Kapitalisasi pasar bisnis Starbucks secara keseluruhan mencapai 2,35 miliar dolar AS, menurut perhitungan Reuters. GIC dikabarkan akan membayar lebih dari 700 juta dolar AS untuk saham tersebut.
Namun, GIC menolak mengomentari nilai kesepakatan sebenarnya.