Jakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong berdirinya kawasan industri untuk menjalankan aktivitas hilirisasi industri, termasuk yang berbasis nikel. Lantaran memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton, atau mencapai 52 persen dari total cadangan nikel dunia, Indonesia punya daya tarik besar bagi investasi di sektor industri tersebut.
“Kemenperin telah menyusun pengembangan perwilayahan industri hingga 2035 yang mencakup peningkatan peran wilayah luar Jawa dalam menciptakan nilai tambah sektor industri pengolahan non-migas sebesar 40 persen dari total nilai tambah sektor industri pengolahan non-migas nasional,” kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Andi Rizaldi, di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.
Pembangunan kawasan industri di luar pulau Jawa mengakomodasi kebijakan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Hal ini mampu meningkatkan nilai tambah komoditas secara signifikan, juga berkontribusi terhadap upaya substitusi impor, peningkatan serapan tenaga kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan perekonomian di daerah.