JAKARTA, IDN Times – Di tengah beragamnya instrumen investasi, aset kripto masih kerap dipersepsikan sebagai instrumen yang rumit dan berisiko tinggi. Minimnya literasi keuangan membuat sebagian masyarakat, khususnya generasi muda masih ragu untuk memulai investasi di sektor ini.
Chief Marketing Officer (CMO) Nanovest, Jovita Widjaja mengungkapkan, tantangan utama industri kripto bukan hanya pada volatilitas harga, tetapi juga pada akses dan edukasi. Melalui pendekatan inklusif, ia mendorong agar investasi mata uang digital ini dapat lebih mudah dipahami dan diakses oleh masyarakat luas.
Industri investasi digital dan kripto masih didominasi oleh laki-laki hingga saat ini. Namun, Jovita hadir sebagai salah satu figur perempuan yang aktif mengambil peran strategis dalam pengembangan produk dan edukasi pengguna.
Berbekal pengalaman di pasar modal dan wealth management, ia menilai kepemimpinan perempuan dapat memberikan perspektif tambahan dalam memahami kebutuhan investor ritel.
“Industri ini bergerak cepat dan cenderung teknis. Namun, kemampuan berpikir strategis dan memahami pengalaman pengguna menjadi hal penting dalam membangun kepercayaan investor,” kata Jovita kepada IDN Times.
