ilustrasi semangat bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Political Economy, kepribadian memang berdampak signifikan pada pendapatan. Berikut beberapa temuan utamanya:
1. Agreeableness bisa jadi bumerang
Kamu merasa sangat ramah dan suka membantu? Sikap ini mungkin menguntungkan dalam hubungan sosial, tetapi menurut Weilong Zhang, salah satu peneliti, sikap yang terlalu agreeable justru dapat menjadi penghambat finansial.
Orang yang terlalu penurut cenderung menghindari konflik, termasuk dalam negosiasi gaji. Akibatnya, mereka sering kali menerima upah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih tegas.
2. Konsistensi (conscientiousness) membawa hasil
Menjadi konsisten dan dapat diandalkan merupakan sifat yang sangat dihargai oleh atasan. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang dengan tingkat konsistensi yang tinggi cenderung memiliki penghasilan lebih besar. Sifat ini menunjukkan kamu bisa dipercaya untuk menyelesaikan tugas dengan baik, sehingga perusahaan lebih percaya untuk memberi tanggung jawab (dan gaji) yang lebih besar.
3. Stabil secara emosional itu penting
Menurut Zhang, stabilitas emosional sangat membantu dalam menghadapi tekanan pekerjaan dan negosiasi gaji. Orang yang gak terlalu neurotis atau lebih stabil secara emosional biasanya lebih percaya diri saat meminta kenaikan gaji. Kepercayaan diri ini sering berujung pada hasil yang lebih baik.
4. Ekstroversi dan keterbukaan memberi keuntungan tambahan
Orang yang ekstrover dan terbuka terhadap pengalaman baru cenderung lebih aktif dalam mencari peluang. Mereka lebih nyaman membangun jaringan, berinteraksi dengan orang baru, dan mengambil risiko, yang semuanya dapat membuka jalan menuju penghasilan lebih besar.