Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumatra Dilanda Bencana, Perbanas Proyeksikan Ekonomi Masih 5 Persen
Konferensi Pers Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas). (IDN Times/Triyan).

Intinya sih...

  • Pertumbuhan ekonomi masih bisa bertahan di 5 persenKetua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas, Aviliani, menyatakan pertumbuhan ekonomi masih dapat bertahan di level 5 persen meski proyeksi sebelumnya 5,2 persen.

  • Sejumlah kebijakan akan disiapkan untuk jaga kualitas kreditOJK akan menyiapkan kebijakan untuk menjaga kualitas kredit terkait dampak bencana pada debitur agar NPL tidak naik.

  • Alasan investasi tidak akan terganggu karena bencanaEkonom Senior Perbanas, Enrico Tanuwidjaja, menilai bencana alam tidak akan mengganggu prospek investasi jangka panjang karena fundamental keyakinan pasar ter

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menilai pertumbuhan ekonomi nasional masih dapat bertahan di level 5 persen tahun ini, meski sejumlah wilayah di Sumatra, mulai dari Aceh, Sumatra Utara hingga Sumatra Barat mengalami bencana alam.

Sumatra selama ini menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional terbesar kedua dengan kontribusi sekitar 22 persen pada kuartal II-2025. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran dampak bencana terhadap target pertumbuhan ekonomi 2025.

1. Pertumbuhan ekonomi masih bisa bertahan di 5 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas, Aviliani mengatakan, dampak bencana terhadap sektor di luar perbankan memang belum sepenuhnya dapat dipetakan karena skalanya cukup luas.

Kendati demikian, kontribusi dari sektor-sektor lain dipandang masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di level 5 persen, meski proyeksi sebelumnya sempat berada di angka 5,2 persen.

"Tadinya kan proyeksinya 5,2 persen. Sebenarnya untuk mencapai 5 persen masih bisa lah," kata Aviliani dalam Konferensi Pers Perbanas CEO Forum Economic Outlook 2026 di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

2. Sejumlah kebijakan akan disiapkan untuk jaga kualitas kredit

ilustrasi kredit (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkait dampak pada debitur, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih melakukan pendalaman data. Aviliani memastikan sejumlah kebijakan akan disiapkan untuk menjaga kualitas kredit.

“Ada yang mungkin direstrukturisasi, ada yang dihapus tagih agar NPL (kredit bermasalah) tidak naik,” katanya.

3. Alasan investasi tidak akan terganggu karena bencana

Ilustrasi investasi (freepik.com)

Ekonom Senior Perbanas, Enrico Tanuwidjaja menilai bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah tidak akan mengganggu prospek investasi yang kebanyakan jangka panjang.

Meski dampaknya diakui menekan aktivitas ekonomi dalam jangka pendek, namun fundamental keyakinan pasar terhadap Indonesia dinilai tetap kuat.

"Jadi mungkin bencana ini ya tentunya akan berakibat tapi in the long term," ucapnya.

Perbanas menilai proporsi investasi terhadap PDB akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi kinerja industri manufaktur dan sisi konsumsi masih tetap kuat.

Di sisi lain, Enrico menyebut pemerintah juga memiliki ruang fiskal dan cadangan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menangani bencana dengan cepat, sehingga risiko guncangan berkepanjangan dapat diminimalkan.

“Bencana ini pasti ditangani segera sehingga tidak menimbulkan dampak sistemik. Yang penting respons dilakukan cepat,” ujar Enrico

Editorial Team