Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi berjalan Indonesia surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS atau sekitar 1,1 persen dari PDB. Bila dirupiahkan nilai ini etara Rp66,4 triliun atau meningkat dibandingkan defisit 2,7 miliar dolar AS (0,8 persen dari PDB) pada kuartal II-2025.
Surplus neraca perdagangan barang meningkat, didorong oleh membesarnya surplus perdagangan nonmigas. Defisit neraca jasa juga menyempit seiring meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
"Selain itu, defisit neraca pendapatan primer menurun karena berkurangnya pembayaran imbal hasil kepada investor asing setelah berakhirnya periode pembayaran dividen dan bunga/kupon. Di sisi lain, defisit neraca migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak global," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya, Jumat (21/11/2025).
