ilustrasi bekerja (IDN Times/Sukma Shakti)
Perfeksionisme adalah produk ketakutan akan kegagalan. Entah bagaimana kita percaya bahwa jika melakukan semuanya dengan sempurna, maka kita telah mengurangi peluang kami pada kegagalan.
Tapi, kita juga tahu perfeksionisme itu mitos, dan pada akhirnya dapat menghentikan kita dari melakukan apa yang benar-benar ingin kita lakukan. Misal, kamu baru memulai usaha dan berpegang teguh pada perfeksionisme yang muluk-muluk. Dapat dipastikan, hal yang kamu cita-citakan terlalu muluk tidak akan terwujud.
Tentu tidak ada salahnya menjadi perfeksionis. Kamu bisa memprioritaskan pada penyelesaian suatu masalah dari pada mengejar kesempurnaan yang lain. Caranya adalah dengan mengambil langkah demi langkah (step by step) dan meminta saran sehingga kamu dapat mengandalkan persepsi orang lain atas usaha kamu.
Ingat, ketakutan hanyalah sebuah emosi yang ada untuk melindungi kita. Tetapi kita dapat secara sadar memutuskan seberapa jauh kita membiarkannya menghalangi wirausaha kita.
Cari alasanmu sendiri kenapa kamu memulai bisnis. Dan fokuskan apa yang menjadi penyebab rasa takut itu menjadi sebuah alasan untuk bertindak nyata.