Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi beras (freepik.com/freepik)
ilustrasi beras (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Pemerintah Filipina memperpanjang tarif impor beras hingga akhir 2025 untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik.

  • Tarif impor beras akan disesuaikan secara dinamis berdasarkan pergerakan harga beras internasional mulai 1 Januari 2026.

  • Presiden Marcos membentuk kelompok kerja inter-agensi untuk memantau dan menyesuaikan tarif impor beras sesuai perubahan harga global.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, menetapkan panduan baru terkait perubahan tarif impor beras yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2026. Kebijakan ini diumumkan pada Minggu (9/11/2025), setelah perpanjangan tarif impor beras sebesar 15 persen hingga akhir 2025.

Langkah ini diambil untuk menyesuaikan tarif impor berdasarkan fluktuasi harga beras di pasar internasional dengan tujuan menjaga stabilitas harga beras dalam negeri. Pemerintah juga membentuk kelompok kerja antar lembaga untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut agar efektif dan responsif terhadap perubahan pasar global.

1. Perpanjangan tarif impor beras hingga akhir 2025

Pemerintah Filipina secara resmi memperpanjang tarif impor beras sebesar 15 persen hingga 31 Desember 2025. Perpanjangan ini tertuang dalam Executive Order No. 105 yang dikeluarkan oleh Presiden Marcos. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik selama masa panen petani lokal.

"Kami memperpanjang tarif impor beras 15 persen hingga akhir tahun untuk melindungi petani dan menjaga harga beras tetap stabil," kata Presiden Marcos dalam pernyataan resmi, dikutip dari Bloomberg.​

2. Mekanisme penyesuaian tarif berdasarkan harga global

Mulai 1 Januari 2026, tarif impor beras akan disesuaikan secara dinamis berdasarkan pergerakan harga beras internasional. Jika harga beras dunia turun 5 persen, tarif impor akan naik 5 persen. Sebaliknya, jika harga beras dunia naik 5 persen, tarif impor akan turun 5 persen. Namun, tarif impor beras tidak akan pernah di bawah 15 persen atau di atas 35 persen.

"Penyesuaian tarif ini akan membantu menjaga keseimbangan pasar dan memastikan harga beras tetap stabil tanpa mengorbankan petani lokal," kata Menteri Pertanian Filipina dalam konferensi pers, dilansir Manila Standard.

3. Pembentukan kelompok kerja inter-agensi

Presiden Marcos membentuk kelompok kerja inter-agensi untuk memantau dan menyesuaikan tarif impor beras sesuai perubahan harga global. Kelompok ini akan bertugas merumuskan pedoman pelaksanaan tarif baru dan memastikan kebijakan berjalan efektif.

"Kami membentuk kelompok kerja inter-agensi untuk memastikan tarif impor beras dapat disesuaikan secara cepat dan tepat sesuai kondisi pasar global," kata Presiden Marcos.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team