Jakarta, IDN Times - Pembangunan infrastruktur jalan tol secara masif yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan dampak positif bagi arus logistik darat. Namun, di sisi lain banyak pelaku logistik juga mengeluhkan tingginya tarif jalan tol tersebut yang berdampak negatif bagi bisnisnya.
Sejak 2016 silam, pemerintah gencar membangun infrastruktur yang salah satunya adalah jalan tol dah bahkan menjadikannya sebagai proyek strategis nasional (PSN). Untuk diketahui, panjang jalan tol di Indonesia pada 2016 hanya 1.117 kilometer dan selang 7 tahun kemudian atau pada 2023 meningkat signifikan menjadi 2.816 kilometer.
"Pembangunan infrastruktur jalan tol ini memang diakui banyak membantu para pelaku logistik untuk bisa mengurangi biaya bahan bakar dan menghemat perawatan kendaraan karena kendaraannya bisa jalan di kecepatan yang stabil. Tapi salah satu tantangan pada kebijakan infrastruktur jalan tol ini adalah tarif tolnya masih sangat tinggi dan ini yang dikeluhkan oleh beberapa pelaku logistik," tutur Peneliti Senior Tenggara Strategics, Eva Novi Karina, dalam Konferensi Pers Optimalisasi Penurunan Biaya Logistik Darat, Wujudkan Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Jumat (22/11/2024).