Jakarta, IDN Times – Toyota Motor Corporation memprediksi kerugian sebesar 1,4 triliun yen (setara Rp154 triliun) akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Perusahaan otomotif terbesar di dunia itu juga melaporkan penurunan laba bersih dan memangkas target proyeksi laba untuk tahun depan. Target laba operasional Toyota kini hanya 3,2 triliun yen, turun 16 persen dari target sebelumnya sebesar 3,8 triliun yen.
Pukulan tahunan dari tarif AS meliputi bea masuk atas mobil, kenaikan harga bahan baku, dan penguatan yen. Kebijakan ini diumumkan bersamaan dengan dimulainya gelombang tarif baru pada Kamis (7/8/2025), yang menaikkan tarif dasar ekspor Jepang dari 10 persen menjadi 15 persen. Perubahan ini merupakan hasil kesepakatan antara Tokyo dan Washington bulan lalu.