Tarif 15 Persen AS Bikin Saham Otomotif Korea Selatan Anjlok

- Saham Hyundai Motor dan Kia Corp anjlok setelah pengumuman tarif AS
- Kebijakan tarif menyamakan posisi industri otomotif Korea Selatan dengan Jepang dan Uni Eropa
Jakarta, IDN Times - Pasar modal Korea Selatan dikejutkan dengan penurunan nilai saham dua produsen otomotif ternama, Hyundai Motor dan Kia Corp, pada Kamis (31/7/2025). Laju penurunan ini terjadi menyusul pengumuman resmi dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait tarif impor baru terhadap produk Korea Selatan, termasuk mobil.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Korea Selatan. Dalam kesepakatan ini, AS resmi menerapkan tarif 15 persen bagi produk impor asal Korea Selatan.
1. Penurunan saham Hyundai Motor dan Kia Corp setelah pengumuman tarif

Saham Hyundai Motor tercatat anjlok 2 persen dan Kia Corp turun lebih tajam sebesar 3,3 persen usai pengumuman kebijakan tarif dari AS. Merujuk data pasar, penurunan itu terjadi tak lama setelah pernyataan Trump dirilis ke publik.
Kedua perusahaan tersebut sebelumnya telah menikmati manfaat diskon tarif selama bertahun-tahun berkat perjanjian perdagangan bilateral. Namun, perubahan kebijakan itu mengakhiri diskon tarif yang membedakan produk Korea Selatan dari kompetitor lain seperti Jepang dan Uni Eropa.
2. Dampak kebijakan terhadap persaingan industri otomotif

Kebijakan tarif ini secara langsung menyamakan kedudukan Korea Selatan dengan Jepang dan Uni Eropa, di mana seluruhnya kini dikenakan tarif 15 persen untuk ekspor otomotif ke AS.
"Kesepakatan baru ini menghapus keunggulan tarif 2,5 persen yang sebelumnya dinikmati produsen otomotif Korea setelah perjanjian FTA dengan AS," ujar seorang analis dari Kiwoom Securities, dilansir India Times.
Hyundai Motor sebelumnya memperkirakan dampak lebih besar pada laba di kuartal berikutnya jika tidak ada solusi.
"Kami akan memperbarui target pendapatan setelah tarif berlaku 1 Agustus," kata Chief Finance Officer Hyundai Motor, Lee Seung-jo.
3. Rincian kesepakatan dagang AS-Korea Selatan dan komitmen investasi

Presiden Trump lewat platform Truth Social menyebutkan, AS telah mencapai 'full and complete trade deal' dengan Republik Korea. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Korea Selatan akan menginvestasikan 350 miliar dolar AS (Rp5,7 kuadriliun) di proyek-proyek pilihan Amerika serta membeli 100 miliar dolar AS (Rp1,6 kuadriliun) LNG dan produk energi lain dari AS.
Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, turut menegaskan perjanjian ini menghilangkan ketidakpastian besar dalam hubungan dagang kedua negara.
"Perjanjian ini menghilangkan ketidakpastian dan menyetarakan tarif Korea Selatan dengan negara lain," ujar Lee, dilansir Al Jazeera.
Pelaksanaan investasi besar dari Korea Selatan ke Amerika dan penerimaan pasar domestik untuk produk AS juga menjadi poin penting dalam perjanjian tersebut.