Jakarta, IDN Times - Pengenaan tarif impor resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terhadap sejumlah negara pada 1 Agustus 2025 mendatang membayangi sentimen pasar keuangan.
Menurut analisis Bank Mandiri, pelaku pasar mengkhawatirkan respons dari negara-negara yang dikenakan tarif resiprokal, terutama Uni Eropa yang diperkirakan bakal menyiapkan balasan karena dipatok tarif 30 persen.
"Uni Eropa telah menyiapkan langkah-langkah balasan jika tarif bersifat hukuman tersebut benar-benar diberlakukan," tulis Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro dikutip Selasa, (22/7/2025).