Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
MenkoIPK-AHY.jpg
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Sabtu (23/8/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • AHY memusatkan perhatian pada upaya memperkuat konektivitas antarwilayah dengan transportasi multimoda terintegrasi.

  • AHY menyampaikan pentingnya mobilitas masyarakat, barang, dan jasa yang cepat serta terjangkau untuk membuka titik pertumbuhan ekonomi baru.

  • Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan mengusulkan adanya satu gerbong khusus merokok di dalam kereta api karena perjalanan yang relatif lama.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, menanggapi dengan tawa ketika ditanya mengenai usulan adanya gerbong khusus perokok di kereta jarak jauh.

Usulan tersebut dilontarkan oleh Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Bobby Rasyidin beberapa waktu lalu.

"Hahaha, kayaknya masih banyak hal yang lebih penting untuk saya respons," kata AHY menjawab pertanyaan jurnalis di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).

1. Fokus pada konektivitas multimoda

ilustrasi kendaraan umum (unsplash.com/mahardika_amadeus)

Pria yang akrab disapa AHY itu mau lebih fokus pada upaya memperkuat konektivitas antarwilayah. Dia menekankan pentingnya transportasi multimoda yang terintegrasi, baik di darat, laut, udara, termasuk kereta.

"Saya lebih fokus pada bagaimana roadmap (peta jalan) ini bisa mengakomodasi berbagai kepentingan," ujarnya.

2. Dorong mobilitas TOD dan keberlanjutan

Pengembangan TOD Dukuh Atas simpang temu lima moda transportasi mulai MRT, LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, TransJakarta, dan KAI Bandara. (IDN Times/Amir Faisol)

AHY juga menyampaikan mobilitas masyarakat, barang, dan jasa perlu semakin cepat serta terjangkau. Dia menyatakan, transportasi yang baik harus dapat membuka titik-titik pertumbuhan ekonomi baru sekaligus mendorong pengembangan wilayah.

"Misalnya ada TOD (Transit Oriented Development), ini pengembangan lokasi-lokasi tertentu sebagai hub transportasi dan untuk tinggal, bekerja," ujar AHY.

Menurutnya, hal itu selaras dengan semangat keberlanjutan, termasuk mengurangi jejak karbon dan emisi. AHY menegaskan target tersebut penting untuk mengawal upaya serius mencegah dampak krisis iklim yang lebih buruk.

3. Usul gerbong khusus merokok datang dari fraksi PKB

Anggota Komisi VI DPR fraksi PKB, Nasim Khan (Tangkapan Layar Youtube)

Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, sempat mengusulkan adanya satu gerbong khusus merokok di dalam kereta api. Usulan itu disampaikan saat RDP dengan Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin.

"Paling tidak ini ada masukan pak, gerbong yang selama ini, dulu ada, tapi setelah itu dihilangkan, ada lah sisakan satu gerbong untuk kafe, untuk ngopi, paling tidak untuk smoking area. Karena, banyak kereta ini tidak ada smoking area Pak Bobby," kata Nasim, dikutip Kamis (21/8/2025).

Usulan itu disampaikan Nasim lantaran perjalanan yang ditempuh kereta relatif lama yang biasanya sekitar delapan jam. Anggota DPR fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut juga meyakini kehadiran satu gerbong khusus merokok bisa menguntungkan buat KAI.

"Paling tidak, dalam kereta ini ada satu gerbong. Saya yakin itu sangat bermanfaat dan menguntungkan buat kereta api. Pasti banyak itu (peminatnya). Satu saja untuk kafe, untuk smoking karena delapan jam perjalanan jauh pak," ujar Nasim.

Editorial Team