Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Pencapaian tersebut tidak lepas dari peran jaringan edukasi BEI yang tersebar di seluruh Indonesia yang terdiri dari hampir 1.000 Galeri Investasi (GI) BEI dan 29 Kantor Perwakilan BEI yang juga didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization, dan seluruh stakeholders pasar modal lainnya.
Keberadaan infrastruktur edukasi yang merata memungkinkan akses literasi dan kesempatan memulai investasi tidak lagi hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
BEI bersama dengan GI BEI selama periode Januari hingga November 2025 telah menyelenggarakan 59.037 kegiatan literasi, inklusi, dan aktivasi yang diikuti oleh 29.033.262 peserta.
Adapun program tersebut meliputi Pengantar Sekolah Pasar Modal (SPM), SPM Level 1–3, kunjungan BEI, workshop, simulasi trading, hingga distribusi konten digital yang dilakukan secara konsisten sepanjang tahun.
Efektivitas GI BEI juga terlihat dari semakin meratanya akses literasi sehingga mahasiswa, pelajar, dan masyarakat di daerah kini dapat memperoleh edukasi berkualitas.
"Pemerataan akses ini merupakan faktor penting dalam mengurangi kesenjangan literasi antara wilayah perkotaan dan daerah," kata Jeffrey.
Selain itu, program Duta Pasar Modal (DPM) menjadi elemen penggerak yang memperkuat efektivitas distribusi edukasi di daerah dengan melibatkan 3.650 DPM pada 2025 dan lebih dari 6.000 DPM pada tahun sebelumnya.
"Sebagai inisiator literasi, DPM berkontribusi aktif dalam penyelenggaraan kegiatan edukasi serta penguatan partisipasi mahasiswa melalui pembukaan rekening efek di perguruan tinggi," ujar Jeffrey.