Jakarta, IDN Times - Tesla, perusahaan mobil listrik pertama dunia saat ini disebut-sebut menghadapi ancaman besar. Perusahaan yang didirikan Elon Musk itu terus menjadi sorotan sejak orang terkaya nomor dua yang sekaligus CEO mereka memutuskan mengakuisisi Twitter akhir tahun lalu.
Bukan hanya problem investor dan jatunya nilai saham, Tesla juga diadang persaingan pasar dengan para pemain baru di electric vehicle (EV). Penjualan mereka merosot sedangkan Musk sedang disibukkan dengan Twitter.
Menurut S&P Global Mobility, pangsa penjualan Tesla di pasar AS turun menjadi 65 persen dalam sembilan bulan pertama pada 2022, turun dari 79 persen pada 2020. Mereka memprediksi pada 2025, angka penjualan tersebut akan berada di bawah 20 persen.
“Wajar jika mereka tidak akan mempertahankan pangsa pasar besar yang mereka miliki di EV” karena para pesaing menghasilkan model yang lebih kompetitif, kata Howarth di Octopus EV, dilansir Financial Times, Minggu (8/1/2023).