Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah tak berlanjut lagi hari ini. Sebab, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) masih memberikan sinyal hawkish, alias diprediksi tetap mengambil kebijakan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) yang tinggi.
"Dalam rapat dengar pendapat Powell selama 2 hari dengan Kongres AS, Powell menegaskan bahwa suku bunga AS masih akan di level tinggi dan mungkin ada kenaikan 2 kali lagi untuk menurunkan inflasi AS. Powell juga mengatakan bahwa The Fed belum melihat pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat," kata Ariston kepada IDN Times.
Bahkan, pasar memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan Juli. Adapun suku bunga acuan AS saat ini berada di kisaran 5,00-5,25 persen.
"Pasar kemungkinan mulai mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS pada bulan Juli. Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan kenaikan probabilitas bahwa suku bunga AS akan naik 25 bps di bulan Juli dari sekitar 74 persen menjadi 76,9 persen," ucap Ariston.